Selasa, 18 September 2007

Rambu-rambu minum jamu

Rambu-Rambu Minum Jamu

Di zaman modern ini, masih banyak orang gemar minum jamu. Tapi, bagaimana cara minum jamu yang benar dan aman?

Jamu, bagi sebagian orang barangkali identik dengan rasa pahit dan aroma menyengat yang bikin mual. Padahal tak selalu demikian. Kini, seiring dengan kemajuan teknologi pengolahan jamu, tak sedikit jamu yang berasa manis dan segar. Bahkan, jika diminum dalam keadaan dingin, tak beda jauh dengan soft drink. Enak sekali.

''Bener, sedap banget,'' begitu komentar Rani, ibu muda yang kini 'ketagihan' minum jamu kunyit asam buatan pabrik. Padahal sebelumnya, ibu dua anak ini, termasuk orang yang paling ogah minum jamu, terutama jamu yang berasa getir dan pahit.

Namun, tak semua orang seperti Lilis. Banyak juga orang yang lebih suka jamu dengan cita rasa asli. Buat mereka, rasa pahit dan aroma yang menyengat, tak menjadi masalah. Adalah Ida, salah satu penyuka jamu dengan cita rasa asli ini. Wanita berusia 37 tahun ini terbiasa minum jamu sejak melahirkan anak pertama. Kala itu, seperti umumnya wanita yang baru melahirkan, ia pun mengonsumsi jamu habis bersalin lengkap. Tak cuma itu, ia pun mengikuti anjuran ibunya, untuk minum jamu kunyit asam buatan sendiri. ''Dibuat hanya dari kunyit dan asam, tanpa tambahan gula, rasanya sedap juga. Dan mungkin, karena jamu yang saya minum, tubuh saya tidak 'mekar' setelah melahirkan.'' Kegemaran minum jamu kunyit asam terus berlanjut sampai kini. Ia tak peduli, walau tangannya jadi kuning karenanya. Biasanya, ia membuat jamu ini menjelang atau saat haid. ''Haid jadi lancar dan perut tidak mulas.''

Begitulah, jamu memang telah memasyarakat di negeri kita. Banyak orang yang sangat meyakini manfaatnya. Broto Sugeng Kardono PhD, kepala Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui bahwa jamu memang bermanfaat bagi tubuh, terutama untuk menjaga kesehatan. Hanya saja, karena khasiatnya memiliki jangka waktu yang lama, maka jamu tidak tepat disebut sebagai obat, apalagi untuk mengobati penyakit-penyakit yang berat. ''Jamu lebih sebagai suplemen,'' kata Broto.

Karena itu, katanya, sulit bisa dipercaya bila ada produk jamu yang mengklaim bisa menyembuhkan penyakit-penyakit berat seperti kanker. Apalagi bila disebutkan bahwa jamu itu bisa menyembuhkan secara cepat. Kalau ada yang mengklaim seperti itu, doktor farmasi lulusan sebuah universitas di Amerika Serikat ini, dengan tegas mengatakan,''Itu bohong.''

Itu berarti, jamu tidak memiliki sifat seperti obat yang dapat menyembuhkan penyakit secara instan. Jadi, Anda patut mencurigai jamu yang menyatakan bisa menyembuhkan penyakit dalam waktu singkat. ''Jangan-jangan, jamu itu mengandung bahan-bahan kimia yang justru bisa membahayakan kesehatan.'' Jamu yang baik, lanjut Broto, adalah jamu yang dikemas secara modern, seperti halnya kemasan obat. Jamu jenis ini khasiatnya kurang lebih sama dengan jamu biasa. Hanya saja, jamu yang dikemas secara modern biasanya lebih terjaga kebersihannya. Kemasan yang modern itu juga membuat jamu tersebut tidak mudah terkontaminasi zat-zat lain.

Lalu, adakah efek samping yang bisa ditimbulkan oleh jamu? Broto mengatakan, selama jamu yang dikonsumsi itu diolah secara benar dan terjamin kebersihannya, maka jamu itu relatif tidak memiliki efek samping. Jadi, kalau ada jamu yang menimbulkan efek samping bagi pemakainya, bisa jadi produsen jamu itu menggunakan bahan baku yang tidak semestinya, dan tidak terpelihara kebersihannya.

Kiat memilih produk jamu
Demi kepraktisan, tak sedikit orang yang memilih jamu buatan pabrik. Di pasaran, tersedia beragam merek jamu dengan harga yang bervariasi. Mengingat beragamnya merek, kegunaan, dan kualitas jamu, tentunya Anda mesti hati-hati dalam memilih produk jamu. Berikut beberapa tips untuk Anda seputar memilih produk jamu.

  • Perhatikan kemasan jamu sebelum dikonsumsi. Pastikan, pada kemasan jamu itu tercantum registrasi dari Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan).

  • Perhatikan pula apakah produk jamu itu diproduksi oleh pabrik atau perusahaan yang memiliki reputasi baik dan dapat dipertanggungjawabkan keberadaannya.

  • Sebelum mengonsumsi produk jamu, sebaiknya perhatikan komposisi, khasiat, masa berlaku produk, dan anjuran atau dosis pemakaian.

  • Bagaimana jika ingin membuat jamu sendiri? Boleh-boleh saja. Yang penting, bahan-bahan yang Anda gunakan haruslah bahan-bahan yang memang sudah biasa dipakai oleh masyarakat untuk membuat jamu. Anda tahu bukan, tidak semua tumbuhan aman bagi kesehatan? Ada juga tanaman yang beracun. Selain itu, dalam membuat jamu, kebersihan harus dijaga. (bur )


(sumber: Republika online, www.republika.co.id)

1 komentar:

danasahabat.blogspot.com mengatakan...

bagi2 hadiah dan kartu kredit UOB buana gratis.cash back 20 % di spbu,supermarket,tagihan2,dll
UOB Buana adalah bank asing dari singapore yang ada di indonesia.
dimana UOB Buana adalah bank nomor 1 di Singapore.
Disini saya hanya mencoba memberikan Jasa Pembuatan Kartu Kredit dari Bank UOB Buana dengan Syarat yang Mudah,Gratis,dan banyak Promo2 dan diskon2 nya dengan Proses yang Cepat !!!.
untuk penga...juan hubungi
chairul sarto utomo
asm Dewi ika
UOB BUANA JL JEND SUDIRMAN NO 131
SEMARANG,50000
VIA SMS 085229348635
blog herbalmodern.blogspot.com facebook saitoserigala@gmail.com
untuk pengiriman di luar wilayah semarang bisa lewat email scan di rooly88@gmail.com
Kantor Cabang Pembantu Siliwangi
Alamat
Jl. Jend. Sudirman No. 131, Semarang
Telephone
(024) 7608791
Facsimile
(024) 7608723